Mengapa Perlu Membangun Personal Branding
Setelah Anda mendengarkan Podcast tersebut dan Anda merasa tidak perlu membangun personal branding, maka Anda boleh tidak melanjutkan membaca tulisan ini. Namun jika Anda merasa perlu untuk membangun personal branding, maka silakan baca tulisan ini sampai selesai. Anda akan mendapatkan sesuatu yang mungkin tidak terduga sama sekali bahkan belum pernah Anda pikirkan sebelumnya. Ada beberapa Langkah membangun personal branding, 7 Langkah yang dapat membangun personal branding yaitu :

Sebelum kita mulai membahas tentang stategi membangun personal branding, berikut ini ada 3 alasan mengapa Anda perlu membangung personal brand.
  1. Personal branding adalah pembeda. Kalau Anda berprofesi sebagai freenlancer atau marketer yang menjual dan memasarkan produk lewat media sosial, atau seorang yang bergerak dibidang personal development, maka personal branding menjadi pembeda Anda dengan kompetitor Anda. Dengan personal branding secara tidak langsung memberitahukan kepada orang-orang mengapa mereka harus membeli dari Anda, bukan pesaing Anda. Melalui personal branding seolah-olah Anda mengatakan “Inilah saya dan ini yang saya lakukan atau ini yang saya jual” tanpa Anda harus mengklaimnya secara sepihak.
  2. Personal branding menciptakan koneksi. Orang-orang dengan personal brand yang bagus menjadi magnet bagi orang lain. Sehingga orang-orang di media sosial berlomba-lomba untuk menjadi teman atau follower nya. Dari proses ini terjadilah koneksi antara orang yang punya personal brand dengan orang-orang yang mencarinya. Setelah itu timbullah kepercayaan, dan transaksi di dalam bisnis berawal dari timbulnya rasa percaya. Semakin bagus personal brand Anda, semakin meningkat kepercayaan orang terhadap Anda dan semakin banyak pula orang akan membeli dari Anda.
  3. Personal branding meningkatkan authority. Biasanya kalau personal brand seseorang itu bagus maka authority nya juga tinggi. Dengan authority yang tinggi menjadikan Anda bisa mempengaruhi orang lain dengan mudah. Karena pada umumnya orang dengan authority tinggi kata-katanya didengar oleh para audiencenya, saran-sarannya selalu diikuti dan permintaan/ apa yang dia tawarkan selalu dituruti oleh para followersnya.
Setidaknya itulah 3 alasan mengapa Anda harus punya dan mulai membangun personal brand di era digital ini. 

Mempunyai akun media sosial di zaman sekarang bukan lagi hal mewah atau langka, terlebih bagi masyarakat Indonesia yang pertumbuhan pengguna internetnya naik 51% di tahun 2016 lalu. Singkatnya, media sosial sudah menjadi salah satu kebutuhan utama orang-orang di Indonesia, khususnya untuk membangun personal branding. Bahkan, banyak orang yang sekarang memakai akun media sosial mereka untuk mendapatkan pekerjaan impian. Kalau impian kamu adalah dibayar untuk keliling destinasi wisata di seluruh Indonesia, bukan tidak mungkin dimulai dari foto-foto apik kamu di akun Instagram.
personal branding
© timeshighereducation.com
Meskipun yang melihat tidak sebanyak pengikut akunnya Kensington Royal atau Selena Gomez, tapi personal branding tetap muncul seiring dengan keputusan kamu untuk mengunggah sesuatu di akun pribadimu. Jika sudah berani memasang sesuatu yang berkaitan dengan diri kamu di media sosial, artinya juga sudah siap dengan segala komentar dan penilaian yang akan diberikan netizen. Kalau tujuan kamu memang untuk mendapat pekerjaan lewat personal branding di akun media sosial, banyak hal yang harus diperhatikan supaya kamu tidak salah langkah dan tetap awas dengan konten akun pribadimu. Ada 7 cara yang tidak susah untuk kamu terapkan saat bermain media sosial—dalam tulisan ini, khususnya Instagram.

1. Tentukan personal branding yang tepat
personal branding
© sourced.kiwi
Kesan apa yang ingin kamu dengar setiap kali orang berkomentar soal akun media sosialmu? Pertanyaan ini perlu kamu jawab jika sudah memutuskan untuk membangun personal branding lewat akun pribadi. Kalau kamu ingin memberi influence pada ibu-ibu muda supaya tetap rajin merawat diri dan mampu mengatur keseimbangan karier juga keluarga, kamu bisa unggah postinngan yang terkait kedua hal tadi. Atau, kalau kamu ingin menawarkan personal branding sebagai anak muda yang penuh gairah berkarya dan dinamis, sesuaikan juga agar konten media sosialmu tidak monoton dan tentu harus penuh warna.

Jutaan pengguna aktif Instagram punya akun andalan masing-masing sesuai kebutuhan mereka. Kamu tinggal pilih, apakah personal branding kamu akan spesifik untuk para penggila make up, atau jadi acuan untuk memilih destinasi liburan lokal?

2. Siapa sih target kamu?

personal branding
© findyourtailwind.com
Setelah tahu personal branding yang akan ditawarkan pada akunmu, selanjutnya kamu harus sesuaikan juga target pembaca atau followers yang akan disasar. Apakah perusahaan besar, usaha kecil menengah, penyuka otomotif, atau kumpulan penikmat pola hidup sehat? Setelah tahu target penonton atau followers, akan lebih mudah untuk kamu menentukan konten yang tayang di media sosialmu. Jangan lupa, personal branding yang efektif butuh pemilihan bahasa yang mengena juga di hati dan pikiran orang yang menyimak. Menentukan target ini tidak bisa instan, kamu harus sabar dan rajin untuk meneliti responden akun kamu. Tapi, demi personal branding yang sukses melekat di hati banyak orang, apa sih yang tidak dilakukan?

3. Segala sesuatu punya tujuan—bagaimana dengan personal branding kamu?

personal branding
© Yanalya via Freepik.com
Usaha kamu membangun personal branding, memikirkan konsep, dan upaya lain di balik sebuah postingan yang banjir pujian bukan cuma sekedar untuk dipajang. Proses panjang yang kamu lakukan punya tujuan, meski seiring berjalannya waktu tujuan tadi bisa berkembang dan tidak stagnan di satu titik saja. Sebelum berlelah-lelah dengan detil dan kompleksitas dalam membangun personal branding, ada baiknya kamu juga sudah tahu tujuan dari usaha tersebut. Tujuannya juga tidak sebatas materi, bisa jadi popularitas atau penghargaan akan kamu dapat jika serius dengan bidang yang sudah kamu pilih. Bahkan penggiat vlog saja sudah bisa dihargai dengan berbagai penghargaan dan simpati masyarakat lokal maupun dunia karena tujuan mereka cukup luas bukan sebatas mendapatkan penghasilan uang. Nah, tujuan personal branding di Instagram kamu apa?

4. Jangan malu pakai banyak hashtag

personal branding
© abcnews.go.com
Cara yang satu ini mungkin dianggap kurang berhubungan langsung dengan personal branding. Banyak pengguna yang masih gengsi atau ragu pakai banyak hashtag atau tagar di belakang deskripsi foto atau tulisan mereka. Setiap tagar yang kamu gunakan, nantinya akan menghubungkan konten unggahanmu dengan konten lain dari berbagai belahan dunia yang menggunakan tagar serupa. Tanpa sadar, terjadi dialog antara satu postingan dengan yang lain.
Lalu hubungannya dengan personal branding? Kamu akan “dipertemukan” dengan netizen yang punya minat atau selera yang sama, jika personal branding kamu sukses maka akan terlihat dari bertambahnya pengikut akun kamu. Bukan cuma berlaku di Instagram, hal ini juga berlaku di akun pribadi lain seperti blog WordPress. Tagar yang kamu pakai juga tidak harus selalu berhubungan dengan unggahan saat itu, tapi bisa kamu tambahakan dengan tagar lain yang sesuai personal branding akun kamu secara utuh.

5. Konsistensi adalah (salah satu) kunci

personal branding
© Jannoon028 via Freepik.com
Untuk membangun personal branding yang lekat di hati, kamu juga butuh konsisten untuk “merawat” akun media sosialmu agar tetap tumbuh subur dan berkembang. Caranya dengan membuat konsep kebutuhan jumlah konten yang harus diunggah dalam jangka waktu tertentu. Sebagai pengguna aktif medial sosial seperti InstagramYouTube, dan Blogspot saya yakin kamu tahu bedanya influencer yang rajin mengunggah postingan setiap hari dengan yang hanya aktif seminggu 1-2 kali saja.
Jumlah pengikut akun yang aktif menyajikan hal baru di akunnya pasti akan lebih banyak, personal branding pemilik akun juga akan semakin mudah terbaca oleh pengikut setianya. Kalau kamu tipikal yang mau update di momen tertentu saja, tentu tidak banyak hasil yang bisa kamu harapkan dari media sosial. Tapi kamu tetap bisa membangun personal branding dengan ciri khas kamu, akan dibahas di poin selanjutnya, ya.

6. Simbiosis mutualisme dengan teman

personal branding
© ryrob.com
Dari pada pagar makan tanaman alias makan teman, lebih baik saling mendukung untuk kemajuan bersama. Bukan sekedar bahasa bijak, tapi kalau kamu bisa memanfaatkan momen dan didukung dengan teman-teman yang produktif juga, usaha personal branding akan lebih menyenangkan untuk dijalani. Tidak usah bermimpi jauh untuk dapat endorse dari brand sekaliber Givenchy atau Alexander McQueen, mulai saja dari yang lebih realistis seperti jadi model untuk usaha anting handcraft milik temanmu. Usaha katering punya ibu di rumah juga bisa banget untuk kamu jadikan perangkat promosi selama itu sesuai dengan personal branding yang kamu konsepkan. Selain membantu usaha teman, kamu juga akan terbantu karena lebih banyak lagi orang yang melihat wajah dan mencari tahu tentang kamu. Siapa tahu kamu bisa jadi selebgram spesialis produk lokal.

7. Unik tapi stay authentic!

personal branding
© startups.co.uk
Last but not least, yang tidak boleh terlupa adalah tetap punya jati diri. Jangan sampai personal branding kamu berbeda 180 derajat dengan kepribadian kamu yang sesunggguhnya. Postingan yang berkualitas akan muncul dari kejujuran kamu yang terpancar di setiap unggahan karena biar bagaimanapun orang menilai dari banyak sisi. Terlebih lagi kalau orang-orang sekitarmu melihat perbedaan signifikan antara personal branding yang kamu bangun di media sosial dengan imej yang sesungguhnya di keseharian, alih-alih berhasil dan mendapat keuntungan, kamu malah dijauhi atau viral karena terlalu banyak yang dimanipulasi. Uniknya, viral karena isu negatif saat ini tidak jarang membawa keuntungan, bisa menjadi artis dadakan bahkan. Tapi saya yakin kamu ingin personal branding yang bertahan lama karena karya yang postif bukan sebatas kontroversi, bukan?

Membahas media sosial khususnya akun pribadi memang selalu seru dan tidak ada habisnya. Tapi, jangan lupa untuk menentukan personal branding yang bisa mendukung karier juga supaya kamu tetap produktif dan tidak lupa berkarya. Mengatur media sosial sendiri bisa menjadi ajang latihan untuk memulai usaha berbasis digital. Buat kamu yang mau punya usaha startup, bisa dimulai dengan mengelola akun media sosial seoptimal mungkin.
Sign up di Glints dan temukan berbagai pekerjaan internship, part-time, dan full-time. Kamu juga dapat mengembangkan diri kamu melalui tips-tips yang dapat meningkatkan karier kamu di Blog Glints.


THANK YOU...

0 Komentar